JEPARA |GISTARA.COM – Sejumlah wisatawan yang akan berlibur ke Pulau Karimunjawa dilaporkan terlantar. Pasalnya, sewaktu wisatawan di Pelabuhan Jepara, mereka kehabisan tiket. Sehingga, diusulkan untuk ganti sistem.
Destinasi pesisir pantai itu, diklaim sering digeruduk wisatawan dari lokal maupun mancanegara. Tidak tanggung-tanggung, berdasarkan data dari Perkumpulan Biro Wisata Karimunjawa (PBWK), sehari mencapai 2000 wisatawan.
“Rata-rata setiap hari wisatawan yang berkunjung mencapai 2000 orang, padahal kamar yang tersedia cuma 1250,” papar Petinggi Karimunjawa Arif Setiawan kepada Gistara, Senin (3/7/23).
Banyaknya wisatawan tidak diimbangi dengan jumlah tiket yang tersedia. Parahnya, transaksi tiket berlangsung di Pelabuhan Jepara. Sehingga, wisatawan yang merencanakan liburan hari ini -misal, apabila kehabisan tiket, terpaksa menunggu jadwal berikutnya.
“Tidak sedikit biro wisata yang mengeluh dengan model pemesanan tiket yang seperti ini. Karena wisatawan mengkritik habis-habisan ketidakprofesionalan jasa berlibur ini. Padahal sudah era teknologi. Terpaksa, wisatawan bermalam di Pelabuhan, miris,” imbuh Arif.
Berangkat dari hal tersebut, Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta menginstruksikan pihak pelabuhan, dalam hal ini PT. ASDP untuk membuat sistem pemesanan tiket secara online. Selain mengikuti perkembangan zaman, juga membuat nyaman wisatawan yang plesir ke Karimunjawa.
Lebih lanjut, pihaknya juga menilai, dengan kehadiran jasa transportasi publik seperti kapal penyeberangan menggunakan sistem online, berdampak pada pencatatan data manifest semakin tepat dan akurat.
“Secepatnya, tiket penyeberangan Karimunjawa ke Jepara atau sebaliknya, harus memakai sistem online. Agar tidak terjadi lagi ketidaknyamanan wisatawan terhadap pemesanan tiket kapal,” ujar Edy.
Sementara itu, perwakilan PT ASDP Heri mengatakan, siap untuk melaksanakan titak Pj Bupati Jepara terkait pembelian tiket secara online. Dalam waktu dekat, ia bakal menyiapkan perangkat terlebih dahulu.
“Kami siap dengan pembelian tiket penyeberangan ke Karimunjawa dengan sistem online. Perangkat dan sistemnya akan kita persiapkan dulu,” pungkas Heri. (Okom/Shochib)