JEPARA | GISTARA.COM – Penyelenggaraan Grand Final Duta Baznas Jepara 2023 rampung. Sejumlah nama terpilih jadi juara. Proses mereka, dinilai mengharumkan nama lembaga pendidikannya.
Mereka (Juara Duta Baznas) berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, ada pelajar bahkan mahasiswa. Berikut, redaksi merangkum sejumlah nama, lembaga pendidikan dan juga hasil prestasi.
Juara I kelas pelajar, Salma Izdiyana dari MA Walisongo Pecangaan
Juara II kelas pelajar, Muhammad Fitra Hilmawan dari MA Mathalibul Huda Mlonggo
Juara III kelas pelajar, Fatichatuz Zahro dari MA Mathalibul Huda Mlonggo
Kemudian, juara harapan I kelas pelajar, Rajmanuha Ramadhani dari MA NU Nahdlatul Fata Petekeyan
Juara harapan II kelas pelajar, Achmad Shofi Zakaria dari MAS Maftahul Falah
Juara harapan III kelas pelajar, Isma Melany Lidya Maftukhah dari MA Mada Nusantara
Berbeda, kini juara I kelas mahasiswa, Muhammad Emil Hakim Aba dari Unisnu Jepara
Juara II kelas mahasiswa, Dikie Kurniawan dari Universitas Trunojoyo
Juara III dari kelas mahasiswa, Nailatul Aziza dari Unisnu Jepara
Selanjutnya, juara harapan I kelas mahasiswa, Susi Susilowati dari Unisnu Jepara
Juara harapan II kelas mahasiswa, Nur Cahyo Muhammad Agus Salam dari Unisnu Jepara
Juara harapan III kelas mahasiswa, Isma Jazilatur Rasidah dari UIN Walisongo Semarang
Agenda yang dilaksanakan di Islamic Center, Ketua Baznas Jepara, Sholih memaparkan, dalam tahapan Grand Final akan disisir dan dipilih juara satu sampai harapan tiga dengan dua kategori, pelajar dan mahasiswa.
Bagi sang juara, secara otomatis terpilih menjadi duta zakat tahun 2023. Selanjutnya, mereka akan bertugas sebagai penggerak serta motivator bagi para remaja, generasi Z, X dan juga millenial untuk lebih mengenal apa itu zakat.
“Kompetisi ini program baru dari Baznas, tujuannya agar mendidik sejak dini terkait pentingnya zakat, infaq dan juga sedekah. Idealisme zakat terus dijaga dan ditularkan kepada lingkungan maupun keluarga,” papar Sholih, Sabtu (26/8/23).
Sementara itu, Wakil Ketua Baznas Jepara, Kusdiyanto menghaturkan terimakasih atas proses dan dedikasi pelajar dan mahasiswa. Sebab, mereka (peserta) yang diproyeksikan terjun menggaet atensi anak muda.
“Remaja sekarang, lima sampai sepuluh tahun ke depan bakal peroleh pekerjaan. Secara otomatis berpenghasilan. Sehingga, perlu dididik sejak awal. Agar menjadi contoh bagi anak muda lain,” pungkas Kusdiyanto.
(Okom/Sochib)