JEPARA | GISTARA.COM – Sejumlah penjabat kepala daerah peroleh apresiasi dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian. Pasalnya, mereka (penjabat) mampu kendalikan nilai inflasi.
Hampir di tiap sektor seperti provinsi sampai kabupaten diamanatkan kepada penjabat. Menurutnya, inflasi mesti mampu diatasi oleh orang yang ditunjuk olehnya (penjabat).
“Jangan sampai inflasinya tiga kali berturut-turut, nilai inflasinya tidak terkendali di atas nasional,” papar Tito kepada Gistara, Senin (28/8/23) di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kemendagri.
Kemudian, ihwal langkah yang dilakukan untuk mengendalikan inflasi disoal oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Bagi dia, keberhasilan suatu daerah agar stabil, kuncinya pada koordinasi.
“Kementan sendiri sudah memetakan mana yang merah, kuning dan hijau. Adapun persoalan naik atau bukan terdapat pada permasalahan ketersediaan komoditas,” terang Syahrul Yasin Limpo.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Badan Pusat Statistika, Amalia Adininggar Widyasanti sampaikan komoditas pangan strategis secara rigid. Dari beberapa komoditas, cabai rawit, cabai merah dan beras jadi pemberi andil utama sampai Minggu keempat bulan Agustus.
Berdasarkan catatan BPS, lonjakan komoditas utama disebabkan disparitas harga antara barat dan timur dalam kondisi musim kemarau. Berbeda, beras justru di akhir tahun, harga melejit dibanding bulan-bulan lalu.
“Ada 10 kabupaten/kota yang mengalami indeks perkembangan harga (IPH) tertinggi tetapi catatan kami lebih rendah daripada IPH minggu lalu yakni di NTT Sumba Tengah sebesar 2,31% dan ini yang tertinggi dibanding kabupaten/kota lainnya,” pungkas Widyasanti.
Pada kesempatan itu, turut hadir Sekda Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Jepara Hery Yuliyanto dan Siti Nurjanah selaku Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Kabupaten Jepara.
(Okom/Sochib)