JEPARA | GISTARA.COM – Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, konflik dan perpecahan riskan mengudara. Sehingga, dinilai perlu modal berupa bijak dalam bersikap, khususnya di ranah media sosial (medsos).
Hal tersebut, disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta kepada 350 siswa kelas XII di SMKN 3 Jepara, Senin (28/8/23) sewaktu Dialog Kebangsaan. Menurutnya, kebijaksanaan mesti diterapkan sedini mungkin.
“Jangan sampai terlibat black campaign, dan ikut menyebarkan informasi bohong untuk menjatuhkan salah satu pihak. Juga hindari politik uang. Pemilu riskan dengan agenda semacam itu, sehingga bijak dalam menilai adalah modal utama,” papar Edy kepada Gistara, pagi tadi.
Mengudaranya perilaku negatif, kata dia, didorong atas kemajuan teknologi dan media sosial. Pada dimensi itu, sejumlah pihak tidak bertanggung jawab menggunakannya untuk menyebarkan tipu muslihat dan menghasilkan perpecahan.
“Bijaklah dalam bermedia sosial, gunakan sebaik mungkin. Sadar secepatnya apabila terbawa arus negatif. Untuk itu, perlu pengetahuan lanjut ihwal empat pilar dalam berbangsa dan bernegara,” terangnya.
Empat pilar yang dimaksud orang nomor satu di Jepara itu, adalah Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945. Sebab, di tengah derasnya informasi, akses begitu mudah dan cepat, termasuk persebaran hoax.
“Diakui atau tidak. Medsos sedikit banyak turut menyumbang konflik di realita kita. Meski maya, begitu terasa di bilik sosial kita. Jadi, perlu kiranya mengedepankan empat pilar dalam kehidupan supaya mencegah konflik terjadi,” jelas dia.
Hadir dalam acara tersebut, Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, Kepala Staf Kodim 0719/Jepara Mayor Arm Syarifudin, dan sejumlah pimpinan perangkat daerah di lingkungan Pemkab Jepara.
(Okom/Sochib)