JEPARA | GISTARA.COM – Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara daring, yang dipimpin oleh Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendagri Tomsi Tohir (27/12/23)
Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta, didampingi oleh Sekretaris Daerah Jepara Edy Sujatmiko, Pa. Sandi Kodim 0719/Jepara Letda Inf Sumartono mewakili Komandan Kodim 0719/Jepara, serta Kapolres Jepara yang diwakili Kasat Intelkam AKP Aris Sulistiyono.
Dalam rapat koordinasi tersebut Tomsi Tohir, mewanti wanti kepada para kepala daerah, agar serius mengendalikan inflasi, dan tidak lebih dari 3%.
“Kita harap inflasi di penghujung bulan desember ini tidak melebihi dari 3%,” Tomsi Tohir.
Sementara itu Direktur Statistik Harga Badan Pusat Statistik (BPS) Windhiarso Putranto mengatakan selama 5 tahun terakhir terjadi tren inflasi di bulan Desember. Kenaikan tersebut terjadi pada beberapa sektor seperti transportasi angkutan udara, telur ayam ras, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan daging ayam ras.
BACA JUGA : Ribuan Miras Berhasil Dimusnahkan Polres Jepara
“Dengan kondisi normal pasca covid-19 ini kita harapkan kondisi inflasi pada bulan Desember tahun ini lebih baik di bandingkan tahun lalu,” ujar Windhiarso.
Dalam paparannya, Windhiarso menyebutkan beberapa daerah yang berpotensi mengalami kenaikan tinggi terhadap beberapa komoditas tersebut. Kabupaten Jepara sendiri tidak termasuk dari 10 Kabupaten/Kota yang terdampak kenaikan signifikan.
Hal tersebut sejalan dengan pantauan Pj. Bupati beberapa waktu lalu di beberapa pasar yang mengatakan bahwa harga dan pasokan barang tersebut cukup stabil.
Nyoto Suwignyo, Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional menjelaskan beras menjadi komoditas inflasi utama dalam beberapa bulan terakhir yakni sebesar 6,58%.
“Untuk itu dalam menanggulangi hal tersebut Badan Pangan Nasional telah menyalurkan bantuan pangan beras dan terbukti efektif dalam membantu pengendalian inflasi beras di daerah,” tandasnya.
(SA/KA)