JEPARA | GISTARA.COM – Beberapa Minggu ini, pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) kian bertambah. Imbasnya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RA Kartini Jepara menjadi sesak.
Untuk mengatasi lonjakan pasien DBD, Direktur RSUD RA Kartini Jepara, Tri Iriantiwi akan menambah satu bangsal, yang setidaknya dapat menampung 30 pasien lagi.
Sebelumnya, RSUD RA Kartini Jepara memiliki dua bangsal, yang terdiri dari Intensive Care Unit (ICU) anak dan bangsal anak. Karena penuh dan pasien begitu banyak, maka ditambah satu bangsal.
“Penambahan ini, sebagai langkah antisipasi apabila terjadi lonjakan pasien. Adapun untuk satu bangsal bisa ditempati 25 sampai 30 pasien,” papar Tri Iriantiwi kepada Gistara, Selasa (27/2/24).
Sejauh ini, kata dia, terdapat 86 lebih pasien DBD yang dirawat di RSUD RA Kartini Jepara. Ada delapan orang yang meninggal dunia, menurutnya, disebabkan karena DBD tahun 2024 lebih ganas ketimbang tahun kemaren.
Informasi tersebut, Tri Iriantiwi peroleh dari Dokter Spesialis Anak dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang menangani pasien DBD di RSUD RA Kartini Jepara.
“Ditambah, pasien datang habis panas terus dingin dikira aman, padahal Dengue Haemoragic Fever (DHF), masa ketiga dan ketujuh hari darurat. Kondisi shock namanya, itu sudah berat,” ungkap dia.
Berangkat dari hal itu, pihaknya melakukan screening guna menemukan pasien mana yang paling gawat atau parah penyakitnya. Sehingga ia meminta supaya masyarakat maklum jika datang duluan tapi dilayani akhir.
“Meski datang terakhir, ketika gawat, maka ditangani dulu. Bukan urutan datang lebih Prioritas, nantinya di bantu Dokter untuk mendapatkan perawat, diagnosa apa, dirawat biasa atau di ICU, maupun rujuk dalam keputusan keputusan IGD,” pungkasnya. (Okom/Ka)