JEPARA | GISTARA.COM – Harga telur di Jepara kian melambung tinggi. Menjelang bulan suci Ramadhan, bahan pangan tersebut tembus hingga Rp. 31 ribu perkilo. Masyarakat pun kembang kempis.
Kenaikan ini terjadi di sejumlah Pasar di Kabupaten Jepara, salah satunya Pasar Ratu (Pasar Satu Jepara). Di sana menaikkan harga di atas rata-rata dari Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Salah seorang pedagang di Pasar Ratu, Noor mengatakan, kenaikan harga telur terjadi selama dua pekan terakhir. Kenaikannya cepat, dari Rp. 26 ribu perkilo menjadi Rp. 31 ribu perkilonya.
BACA JUGA: Pelunasan Biaya Haji Tahap Dua Segera Dibuka, Catat Tanggalnya
“Murahnya harga kemaren itu Rp. 26 ribu, rerata yang menjual paling Rp. 27 ribu. Beberapa saat kemudian, harga telur mendadak naik. Cepat sekali kenaikannya,” papar Noor kepada Gistara, Jumat (8/3/24).
Harga telur di Jepara pun tembus dari harga provinsi, melansir data dari hargajateng.org atau SiHaTi (Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi), per 6 Maret 2024 Jateng mematok harga telur hanya Rp. 29 ribu.
Adapun harga tertinggi yang dialami di Kabupaten Jepara, tercatat pada 26 Februari 2024 atau 12 hari pasca pemungutan suara di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, harga telur tembus Rp. 32 ribu perkilo.
BACA JUGA: Pameran JIF-BW, Dorong Industri Furniture Makin Mendunia
Hal tersebut, membuat kembang kempis masyarakat Jepara. Pasalnya, menginjak bulan suci Ramadhan kebutuhan rumah tangga di sektor lauk mengalami high class. Dari yang semula hanya tempe, kini menjadi telur.
Menurut Faizah, salah seorang ibu rumah tangga mengatakan, anak-anak zaman sekarang tidak suka dengan tempe dan memilih telur sebagai lauk ketika berbuka puasa. Sehingga, ia berbelanja telur meski dengan harga yang fantastis.
“Masalahnya cuma di harga mahal sih. Kemungkinan memang musim Ramadhan harga telur kompak naik. Meski mahal, tidak masalah, karena anak-anak mau belajar berpuasa,” pungkas Faizah.
(Okom/Ka)