JEPARA | GISTARA.COM – Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Tahunan beserta Badan Otonomnya menyelenggarakan halal bihalal pada hari Jum’at, 10 Mei 2024. Kegiatan yang digelar di masjid Baiturrahman Langon Kecamatan Tahunan tersebut dihadiri Pengurus MWC, Pengurus Ranting, Badan Otonom NU, anggota Lembaga Bahtsul Masail (LBM), dan jamaah masjid Baiturrahman.
KH. Misbahuddin, Ketua Tanfidziyah MWC NU Tahunan mewakili pengurus MWC menyampaikan istihlal kepada para pengurus Ranting dan Badan Otonom NU apabila dalam berkhidmat masih banyak ditemukan kekurangan. Kiai Misbah mengajak kepada peserta halalbihalal untuk terus memperbaiki kinerja dalam berkhidmat dalam organisasi Nahdlatul Ulama.
KH. Ali Masykur, Rois Syuriyah yang didaulat sebagai penceramah Halalbihalal mewanti-wanti agar kaum muslimin menghindari berburuk sangka dan hasut. Menurutnya buruk sangka dan hasut sangat berbahaya karena dapat menjadi sumber perpecahan di masyarakat. Bahkan menurut Kanjeng Nabi hasut dapat memusnahkan amal baik yang telah dilakukan oleh manusia sebagaimana api yang membakar kayu bakar.
BACA JUGA: LP Ma’arif NU Jepara Deklarasikan Madrasah Aman dan Sehat, Apa Tujuannya?
Menyinggung tentang urgensi halalbihalal yang digelar oleh MWC NU Tahunan, Yi Ali, panggilan akrabnya mengatakan bahwa kegiatan halalbihalal itu penting untuk membangun harmoni kehidupan bermasyarakat. Apalagi bangsa Indonesia yang baru saja melaksanakan Pilpres dengan trik dan intriknya tentu saja banyak kesalahan dan kekhilafan yang dilakukan demi menyukseskan pilihannya.
” Para pendahulu kita yang diprakarsai oleh Kiai Wahab Hasbullah telah membuat terobosan dengan mengusulkan kegiatan halalbihalal untuk menjembatani perbedaan pendapat antar komponen bangsa di awal-awal kemerdekaan pada tahun 1948. Akhirnya berkat halalbihalal yang diselenggarakan oleh Pemerintahan Bung Karno harmoni terbangun kembali.” Tegas Kiai Ali Masykur.
BACA JUGA: Anis Fariqoh Pimpin PC Fatayat Jepara 2024-2029, Berikut Profilnya
Oleh karena itu Kiai Ali Masykur berpesan jangan berburuk sangka, jangan saling mendiamkan, jangan saling mencari isu, menebar gosip, saling membenci yang membuat keruhnya masyarakat. Kita harus bisa belajar dari pilpres dengan dinamikanya. “Mari kita kembali kompak bersatu, berkhidmat mengembangkan Nahdlatul Ulama, tidak mudah terprovokasi. Apalagi sebentar lagi kita menghadapi pilkada. Hal yang sama mungkin akan terjadi sebagaimana pilpres. Kita harus menjadi pemilih yang cerdas.” Pesan KH. Ali Masykur.
Usai halalbihalal dilanjutkan dengan Bahtsul Masail yang diikuti para pengurus Syuriyah dan anggota LBM utusan Ranting se-MWC NU Kecamatan Tahunan. Sedangkan Tanfidziyah membahas perkembangan dan dinamika organisasi. ( Sub/Ka)