JEPARA | GISTARA.COM – SMA Negeri 1 Donorojo sukses menggelar Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Bhinneka Tunggal Ika. Kegiatan tersebut berlangsung mulai 1 Oktober hingga 11 Oktober 2024.
Kegiatan ini mengajak seluruh siswa kelas X untuk menyelami kehidupan warga sekitar dan memahami keberagaman yang ada di masyarakat. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk menumbuhkan kesadaran siswa menuju masyarakat yang inklusif.
Antusiasme tampak jelas pada wajah 360 siswa kelas X yang ikut serta dalam kegiatan tersebut. Mereka begitu bersemangat untuk belajar dan berpartisipasi dalam setiap kegiatan.
BACA JUGA: Waspada Cuaca Terik di Masa Peralihan Musim
Semangat mereka semakin terpacu dengan kehadiran pemateri hebat yang memberikan ilmu dan pengalaman berharga.
Pemateri yang dihadirkan dalam kegiatan ini antara lain Budi Hutomo dari Media-Metro TV, Naif Sulton seorang konten kreator, Saifudin ahli fotografi dan videografi, serta Ahmad Khoirul Anwar seorang penulis.
Mereka memberikan pemaparan detail sesuai dengan keahlian masing-masing sebagai bekal untuk meliput perjalanan serta aktivitas selama live in, ide kreatif dalam pembuatan naskah cerita film, kaidah penulisan dan ragam bahasa dalam pembuatan video, serta proses editing video, disertai juga dengan sesi konsultasi video yang telah diambil siswa selama live in di rumah warga.
Selama dua pekan, siswa belajar mengenai keragaman, bermain peran sebagai pendalaman keberagaman profesi, membuat sketsa dan poster kebhinnekaan, serta terjun langsung ke rumah warga untuk meliput aktivitas keseharian mereka.

Siswa belajar membuat vidio
Kepala SMA Negeri 1 Donorojo, Puji Ningrum, S.Pd., M.Pd. menyampaikan rasa bangganya terhadap pelaksanaan P5 ini. “Sering kali keberagaman membuat perselisihan, gosokan, gasakan, bahkan gesekan. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk peserta didik dalam rangka belajar langsung di masyarakat yang memang multikultur, sebagai peningkatan level pola pikir, Sehingga ke depan semakin kaya ilmu, pengalaman, serta wawasan untuk memajukan bangsa. Terima kasih atas dedikasi dan kerja keras koordinator dan fasilitator P5. Keberhasilan proyek ini tidak lepas dari kontribusi besar tim membimbing dan mengarahkan para siswa.” ungkap Puji Ningrum.
Puji Ningrum berharap agar kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi sekolah lain dalam mengembangkan program pendidikan yang inklusif dan kreatif.
Kegiatan ini diharapkan dapat membentuk karakter siswa yang lebih inklusif, kritis, dan kreatif dalam menghadapi keberagaman masyarakat Indonesia.
BACA JUGA: Pemkab Jepara Larang PKL Jualan di Jalan Protokol, Tindakan Tegas Bakal Diambil Bagi PKL yang Membandel
Dengan demikian, siswa dapat menjadi generasi penerus yang mampu memahami dan menghargai perbedaan, serta membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih harmonis dan maju.
Selain itu, di kelas XI, tema P5 Suara Demokrasi diisi dengan kegiatan pemilihan ketua OSIS. Kegiatan ini mengajarkan siswa tentang proses demokrasi, pentingnya partisipasi aktif dalam pemilihan, dan cara membuat keputusan yang bijak.
Di kelas XII, tema P5 Kearifan Lokal diimplementasikan melalui pembuatan batik cap. Kegiatan ini memberikan wawasan tentang dunia usaha dan keterampilan praktis dalam pembuatan produk, serta mengajarkan nilai-nilai kreativitas dan inovasi. (Ka/MN)