JEPARA | GISTARA.com – Desa Raguklampitan melalui pemudanya bersama KKN IK IAIN Kudus membuat Festival Kampung Jawa. Ide ini berangkat dari usaha tetap cinta budaya sendiri.
Salah satu mahasiswa KKN-IK IAIN Kudus Ahmad Maulana Asror mengatakan, saat ini pengaruh budaya modern sudah banyak muncul sehingga menjadi bentuk keprihatinan pemuda desa itu. Karena itu dia ingin tetap melestarikan budaya maupun tradisi Jawa. Agar tidak tergerus perkembangan Zaman.
Melalui Kampung Jawa dapat menjadi daya tarik masyarakat Jepara, khususnya Desa Raguklampitan untuk mengenalkan kepada pemuda, khas Jawa yang belum banyak diketahui saat ini.
Festival ini diselenggarakan 30 September – 2 Oktober 2022 di depan Balaidesa Raguklampitan dengan memperkenalkan dan melestarikan permainan tradisional, makanan, dan minuman tradisional yang disajikan dengan nuansa tradisional.
Beberapa penjual sengaja mengenakan pakaian khas Jawa. Seperti batik jarik lengkap dengan blangkon yang menjadi ikon Kampung Jawa.
Selain itu tempat penyajian makanan dan minuman tradisional mengunakan meja dari kayu dengan atap dari susunan daun kelapa yang kering dengan mengenakan tiang bambu.
Baca juga: Nyaris Baku Hantam Dengan Warga, Camat Kembang Anwar Sadat Akhirnya Buka Suara
Ahmad Maulana Asror selaku ketua panitia mengatakan, Nuansa tradisional memang sengaja dibangun oleh panitia untuk membuat pengunjung bernostalgia dengan suasana tempo dulu. “Sehingga dari kegiatan ini menjadi ajang mengenal lebih dalam lagi apa yang ada di Jawa,” jelasnya.
Ia menambahkan Festival kampung Jawa sudah kali kedua dilakukan setelah bulan agustus kemarin. “Semoga ini menjadi rutinitas dan ikhtiar kita besama untuk melestarikannya,” ujarnya.
Festival Kampung Jawa menjajakan beragam makanan tradisional Jawa yang telah banyak dikenal masyarakat seperti pecel, cetot, gethuk, horog-horog, geplak, jamu, es cendol, gempol pleret, wedang ronde, dan beragam jenis makanan lainnya.
Tak perlu khawatir dengan harga makanan yang ditawarkan di Festival kampung Jawa, karena harganya masih standar angkringan pada umumnya dan sangat terjangkau.
Petinggi Desa Raguklampitan Maskan melalui modin Ahnad Soleh menuturkan, Festival Kampung Jawa tak lepas dari keberadaan Pasar Gremeng yang sebelumnya telah banyak dikenal oleh masyarakat setempat. (Husni/Gistara)