UNGARAN | GISTARA.com – Memasuki minggu kedua bulan Oktober 2022, genjot vaksinasi PMK kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak ruminansia di Kabupaten Semarang mulai terkendali. Jika pada Mei 2022 penyebaran virus tersebut sangat masif dan cepat, bahkan bisa mencapai ratusan ekor yang terinfeksi setiap hari, kondisi saat ini rata-rata hanya lima ekor per hari.
Bersasarkan penjelasan Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, Wigati Sunu, tren penurunan angka kasus itu tak lepas dari upaya pemerintah untuk melakukan pengobatan kepada hewan-hewan ternak yang terindikasi PMK.
“Jadi kondisinya sudah mulai melandai, tidak separah dahulu. Saat ini hanya satu atau dua, bahkan kosong atau tidak ada kasus,” paparnya saat ditemui di Ungaran, Kamis (13/10/2022).
Dikatakannya meski sudah mulai terkendali, upaya vaksinasi masih terus diupayakan untuk mencegah penyebaran virus PMK. Sedikitnya 12.000 dosis vaksin dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Kabupaten Semarang telah disalurkan kembali dan akan digunakan pada pekan ini.
“Vaksinasi memang kita prioritaskan untuk ternak yang sehat, rencana besok dilaksanakan di wilayah Getasan dan Kaliwungu,” sambungnya.
BACA JUGA: Cuaca Ekstrim Picu Serangan Hama Tikus, Petani di Ungaran Pilih Tunda Masa Tanam
Sunu menambahkan, sampai saat ini sebanyak 7.848 ekor hewan ternak termasuk sapi perah, sapi potong, domba, kerbau dan lainnya di Kabupaten Semarang sudah divaksinasi sejak tahap satu hingga lima dengan total populasinya mencapai 77.471 ekor.
“Artinya, cakupan vaksinasi PMK di Kabupaten Semarang mencapai sekitar 10,1 persen. Ini akan kita genjot terus agar lalu lintas hewan ternak kembali lancar,” imbuhnya.
Untuk diketahui, kasus PMK terbanyak sejak Mei hingga Oktober 2022 ini berada di wilayah Sumogawe, Kecamatan Getasan yang merupakan sentra penghasil susu sapi di Kabupaten Semarang. Sebanyak 1.025 ekor sapi perah di sana dinyatakan suspek PMK. Akibatnya, terjadi penurunan produktivitas susu sapi perah lebih dari 50 persen dan berimbas pada sektor ekonomi masyarakat.
“Alhamdulillah saat ini belum ada laporan penambahan kasus (PMK) di sana. Mudah-mudahan dengan upaya vaksinasi yang terus kita lakukan, sektor ekonomi perlahan pulih,” pungkasnya. (Arief/Gistara)