JEPARA | GISTARA.com – Kedatangan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada apel peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2022 di Lapangan Obyek Wisata Pantai Bandengan Jepara tak sekadar menarik perhatian ribuan santri dan kader NU Jepara.
Ada hal menarik usai upacara pelaksanaan HSN itu. Ada beberapa orang, di antaranya ibu-ibu yang meneriakkan Ganjar Presiden 2024. Teriakan itu kemudian ditimpali para peserta yang hadir di HSN lainnya dengan bersorak sorai. Hingga kemudian Ganjar hanya membalas dengan senyuman.
Diberitakan sebelumnya Ganjar datang mengenakan sarung dan peci serta jas hitam. Ganjar memimpin upacara yang dihadiri 15 ribu orang, terdiri dari para kiai dan santri di Kabupaten Jepara.
Turut Hadir Rais Syuriah PCNU Jepara KH. Khayatun Abdullah Hadziq, Ketua Tanfidziyah PCNU Jepara KH. Charis Rahman, dan keluarga besar NU Jepara. Hadir pula Penjabat (Pj.) Bupati Jepara Edy Supriyanta bersama jajaran Forkopinda.
Peringatan HSN tak luput dari memperingati perjuangan santri saat itu yang di kenal dengan resolusi jihad dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia pasca Kemerdekaan.
| BACA JUGA: Ribuan Santri dan Pelajar Jepara Gelar Kemah HSN, setelah 4 Tahun Vakum
Dalam sambutannya, Ganjar mengajak santri untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Di sini, peran santri sangat dibutuhkan, terutama untuk membendung rongrongan dari berbagai sisi yang ingin memecah belah persatuan bangsa.
“Karena para santri dengan resolusi jihadnya saat itu mampu mendorong pemerintah, negara agar mempertahankan NKRI. Semangat ini yang harus kita warisi,” ujar Ganjar.
Selain itu santri harus mampu bertani secara mandiri. Sehingga santri mampu berkontribusi terhadap ketahanan dan kedaulatan pangan. Kreatif dan inovatif harus dimiliki dalam jiwa santri dalam mencari solusi untuk memecahkan persoalan-persoalan lokal terhadap energi.
“Kalau dulu bawa bambu runcing sekarang pakai akal, pakai pikiran pakai jejaring. Dan paling saya suka tadi dari deklarasinya para santri ini sungguh moderat. Bagaimana menjaga NKRI,” tegas Ganjar.
Di era sekarang ini, Santrikeren-keren, mereka mampu memanfaatkan teknologi. Banyak dari mereka yang membuat temuan-temuan penting di bidang teknologi.
Ganjar berharap, santri bisa mengikuti perkembangan dan selalu mawas diri. Sehingga, dengan bekal ilmu keagamaan akan kuat dalam gempuran ideologi yang menyimpang. (Hanif/Gistara)