UNGARAN | GISTARA.com – Indeks Gemar Baca Lampaui Nasional, pasalnya indeks kegemaran membaca masyarakat Kabupaten Semarang tercatat mencapai 62,57 persen pada 2021 lalu. Angka itu melebihi indeks skala nasional yang hanya 59,52 persen. Meski demikian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang terus berupaya menggenjot minat membaca khususnya pada kalangan anak-anak.
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha menyampaikan salah satu upaya mendongkrak minat baca itu adalah dengan mengukuhkan Peni Ngesti Nugraha sebagai Bunda Literasi Kabupaten Semarang. Sosok Bunda Literasi itu diharapkan bisa menjadi pelopor peningkatan minat baca demi menaikkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM).
“Kerja sama semua pihak termasuk tim penggerak PKK sangat diperlukan untuk menumbuhkembangkan minat baca anak-anak sejak dini,” ujarnya seusai pengukuhan Bunda Literasi di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang baru-baru ini.
BACA JUGA: Bawaslu Kabupaten Semarang Dorong Keterlibatan Pemuda Awasi Pemilu Lewat Partisipasi Aktif
Dijelaskan Ngesti, di era moderen seperti saat ini banyak hal telah mengalami kemajuan pesat terutama di bidang teknologi informasi. Sehingga, membaca dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja melalui perangkat yang terhubung internet.
“Kemajuan tersebut yang harus dimanfaatkan, untuk mendorong warga mencari informasi tepat guna sebanyak mungkin,” imbuhnya.
Sementara berdasarkan penuturan Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Kabupaten Semarang, Hendi Lestari meski indeks gemar membaca di Kabupaten Semarang cukup tinggi, minat baca masyarakat terutama pada anak-anak harus terus ditingkatkan.
“Adanya Bunda Literasi kali ini merupakan yang pertama di Kabupaten Semarang. Dimaksudkan untuk menjadi motivator gemar membaca warga,” katanya. (Arief/Gistara)