UNGARAN | GISTARA.com – Kasus Covid-19 di Kabupaten Semarang kembali melonjak. Data yang diperoleh di Rumah Sakit Gondo Suwarno (RSGS) Ungaran, hingga Jumat (4/11/2022) kemarin setidaknya terdapat 11 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dan 1 suspect.
Menanggapi hal itu Bupati Semarang Ngesti Nugraha berpesan kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) di mana pun berada.
“Informasi dari Direktur RSUD Ungaran, mulai ada pasien Covid-19 yang dirawat. Maka dari itu, tetap patuhi prokes dengan memakai masker. Yang belum vaksinasi booster maka segera suntik,” ungkapnya di Ungaran, Senin (7/11/2022).
Ngesti Nugraha Bupati Semarang ingatkan disiplin prokes Covid-19, ia juga mengimbau kepada para ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Semarang untuk menjaga kesehatan diri. Jika perlu, turut memantau kondisi kesehatan warga sekitar lingkungan tempat tinggalnya.
“Terlebih musim penghujan seperti saat ini. Jika menemui warga yang dicurigai terinfeksi virus Covid-19 agar berkoordinasi dengan petugas kesehatan terdekat,” terangnya.
BACA JUGA: Raup Untung dari Kriya Bambu Wulung
Sementara Direktur RSGS Dady Dharmadi menyampaikan pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit yang dipimpinnya itu dalam kondisi baik.
“Sebagian besar pasien tidak menunjukkan gejala yang berat. Rata-rata sudah boleh pulang pada hari ke lima dari maksimal 14 hari perawatan,” jelasnya.
Dady juga memastikan para petugas di ruang isolasi tetap siaga untuk mengantisipasi potensi melonjaknya kasus Covid-19. Menurutnya, tren peningkatan pasien Covid-19 itu dinilai masih terkendali dan jumlah ruang isolasi yang tersedia masih mencukupi.
Sedangkan terkait kebenaran munculnya varian baru Covid-19, dia menyebut belum ditemukan kasusnya di Kabupaten Semarang. Sehingga sampai saat ini pihaknya belum mengirimkan sampel darah ke Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta untuk dites varian virusnya.
“Gejalanya ringan, sama seperti batuk pilek biasa. Insyaallah masih terkendali,” paparnya. (Areif/Gistara)