JEPARA | GISTARA.com – Universitas Islam Nahdlatul Ulama’ (Unisnu) Jepara menerjunkan mahasiswa dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan XIV tahun 2023 dengan mengangkat tema ‘Meneguhkan peran kader Aswaja An-Nahdliyyah dalam pemberdayaan masyarakat’.
“Hal ini menjadi spirit mahasiswa Unisnu benar-benar menjadi kader Aswaja mengabdi di tengah masyarakat selaras dengan momentum besar NU dalam waktu dekat ini yaitu Satu Abad Nahdlatul Ulama,” terang Sisno Riyoko Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unisnu.
Sementara Rektor Unisnu Jepara Sa’dullah Assa’idi menyampaikan, bahwa kita sebagai kader Aswaja An-Nahdliyyah berarti ada ekspresi keberagamaan Islam yang akan dimanfaatkan dalam pemberdayaan masyarakat. “Caranya dimulai dari pemahaman Islam yang melekat dari kehidupan kita untuk di aplikasikan di masyarakat,” imbuhnya.
Dalam melepas peserta KKN pada Kamis, (19/1/2023) pagi di gedung MWC NU Tahunan Sa’dullah juga berpesan agar mahasiswa dapat berkontribusi aktif dalam membantu persoalan yang dihadapi masyarakat.
BACA JUGA: Ikamadha, Beri Motivasi Siswa-Siswi MA Darul Hikmah Masuk Perguruan Tinggi
Terdapat ada 776 mahasiswa yang terbagi 51 kelompok akan diterjunkan di enam kabupaten, diantaranya Kabupaten Jepara berada di Kecamatan Pakis Aji, Kembang, Kedung, Keling dan Mayong. Sementara Kabupaten Demak berada di Kecamatan Mijen dan Kabupaten Kudus di Kecamatan Gebog. Serta Kabupaten Pati di Kecamatan cluwak, adapun Kabupaten Rembang di Kecamatan Rembang dan terakhir Kabupaten Semarang di Kecamatan Gunung Pati.
“Adapun Kelompok KKN yang berada di Semarang merupakan kelompok KKN Kolaborasi antara mahasiswa Unisnu dengan mahaiswa Unwahas Semarang,” terang Sisno Riyoko saat menyampaikan laporan.
Selanjutnya beberapa program rutin juga dilakukan mahasiswa KKN dengan arahan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) diantaranya berbasis kemitraan yang dilakukan oleh masing-masing dosen bersama mahasiswa dengan tujuan menyelesaiakan solusi permasalahan yang dihadapi mitra, dan program pengabdian kolaborasi baik kolaborasi bersama Pengurus NU atau badan otonomnya, pemerintah desa, organisasi masyarakat (ormas) dan lain sebagainya.
Afis Salah satu peserta KKN berpesan bahwa KKN kali ini tidak hanya sebatas formalitas saja namun harus mengaplikasikan apa yang di peroleh saat di kampus baik saat perkuliahan maupun pengalaman organisasi. “Hal itu mejadi penting agar kita benar-benar mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi terutama dalam pengabdian Masyarakat,” jelas Afis. (Husni/Gistara)