
APRESIASI – Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jepara, Muh. habib mengapresiasi kegiatan University Expo di MAN 1 Jepara. (Foto: Husni/Gistara)
JEPARA | GISTARA.com – Jelang pembukaan pendaftaran mahasiswa baru, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Jepara gelar University Expo. Tujuannya, agar para siswa termotivasi untuk menjajaki dunia perguruan tinggi.
Kepala Sekolah MAN 1 Jepara, Ahmad Rifan memaparkan, perlu upaya lebih dalam mendorong minat siswa supaya melanjutkan jenjang pendidikan di kampus.
“Muncullah University Expo guna memicu semangat siswa-siswi di MAN 1. Di antara yang kami lakukan adalah dengan mendatangkan alumni,” papar Rifan kepada Reporter, Sabtu (21/1/23).
Kehadiran Alumni, meliputi yang masih mengenyam pendidikan di kampus, maupun sudah berdikari dengan profesi yang cukup mentereng.
Acara yang diselenggarakan di Gedung Serba Guna MAN 1 Jepara, menghadirkan alumni dari 43 kampus negeri dan swasta. Seperti UIN Walisongo, Universitas Indonesia, sampai Universitas Padjajaran turut berpartisipasi.
Adapun, alumni yang berprofesi ditampilkan melalui Talk Show Interaktif. Di antaranya adalah Tenaga Kesehatan, dr. Yulia Karimah dan Pemimpin Redaksi (Pemred) Radar Kudus Jawa Pos, Zainal Abidin.
BACA JUGA: Ikamadha, Beri Motivasi Siswa-Siswi MA Darul Hikmah Masuk Perguruan Tinggi
Keduanya memotivasi siswa-siswi MAN 1 Jepara, agar lebih yakin dan semangat untuk melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi.

MOTIVASI – Zainal Abidin salah satu alumni MAN 1 Jepara memberikan motivasi Siswa untuk Lanjut Study dalam acara Talk Show Interaktif. (Foto: Husni/Gistara)
Rifan menerangkan, melalui University Expo yang ke tiga kali ini, setidaknya 40 persen siswanya berproses di berbagai kampus yang tersebar di Indonesia.
“40 persen itu yang negeri, belum terhitung yang swasta. Sementara yang paling jauh di Unversitas Udayana Denpasar,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jepara, Muh. habib mengapresiasi kegiatan University Expo di MAN 1 Jepara tersebut. Bagi dia, spektakuler, miliki nilai manfaat serta diperlukan modal.
“Sosialisasi ini mengandung beragam manfaat. Mulai dari nama kampus yang semakin mentereng hingga kenyamanan siswa siswi di perguruan tinggi yang dimasuki. Setidaknya, ada kakak kelasnya di situ,” pungkas Habib. (Husni/Gistara)