
PENTAS – Ke-enam santriwati setorkan hafalan dan pentaskan lagu Hafidz Qur’an di iringi gerakan isyarat kepada wali santri. (Foto: Ilham/Husni/Gistara)
JEPARA | GISTARA.com – Santriwati Tahfidz Tuli Irhamny Robby disambangi orang tua-nya pasca 41 hari pembelajaran di pondok pesantren (ponpes). Ke-enam santriwati setorkan hafalan kepada wali santri.
Setoran hafalan dilakukan dengan melafalkan secara bersama-sama. Mereka melantunkan surah al-fatihah, syahadat, dan istighfar, Ahad, (5/2/2023).
Hal ini menjadi bukti bahwa santriwati telah dididik sungguh-sungguh dengan penuh keikhlasan dan kesabaran ustad dan ustadzah (asatid).
Mereka juga pentaskan lagu Hafidz Qur’an di iringi gerakan isyarat. Seketika itu membuat para wali santri terharu diwarnai tangis bahagia. Terlihat dari mata walisantri berkaca-kaca. Bahkan dari ustadz dan ustadzah merasakan seperti halnya wali santri.
BACA JUGA: Ajarkan Nail Art, Santriwati Ponpes Tahfidz Tuli Bikin Percantik Kuku
“Saya tidak menyangka anak yang saya titipkan selama 41 hari bisa melakukan hal luar biasa semacam itu,” kata bu Hanifah salah satu wali santri. Ia menyampaikan, Semua itu tak terlepas dari perjuangan para asatid yang telah mengabdikan penuh dalam mendidik santriwati.
Selama di ponpes, santriwati diberikan pengajaran keagamaan berupa tauhid, fiqih, dan akhlaq hingga hafalan surah dalam al-qur’an salah satunya surah Yaasin. Tingkat hafalan santriwati bervariatif. Sesuai catatan dan penilaian dari asatid, “rata-rata mereka sudah hafal hingga ayat ke sembilan” ungkap Nana Mega.
Sementara Murniati selaku wakil bidang kurikulum dan pengembangan SDM menyampaikan 41 hari ini luar biasa. Ia yakin ini menjadi pengalaman pertama, baik sebagai orang tua yang jauh dari anak, pengurus ponpes yang menkonsep setiap kegiatan, maupun asatid yang meluangkan waktunya memberikan pengajaran kepada anak berkebutuhan khusus.
“Hal ini tidak mudah, keberhasilan yang dicapai bukan dari pengurus maupun asatidnya. Namun kepercayaan wali santri menjadi tolak ukur kemajuan ponpes kedepan,” terang Murniati saat memberikan pengarahan terhadap walisantri. (Husni/Gistara)