UNGARAN | GISTARA.com – Longsor yang terjadi di kawasan Perumahan Ungaran Asri Regency (Punsae) di Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang semakin parah. Hal itu membuat para relawan tergerak hatinya untuk membantu mengantisipasi terjadinya bencana susulan.
Seperti yang dilakukan oleh personel Jagawana Rescue Bergas, Stefan Edy. Timnya mengumpulkan donasi berupa ribuan ban bekas serta potongan-potongan kain perca yang nantinya akan dipasang di bawah tebing untuk menjadi titik tumpu utama menahan pergeseran tanah.
“Kami akan melakukan penggalian semacam pondasi sekitar 50 sampai 80 centimeter, kemudian posisi paling bawah akan kami pasang pasak untuk memperkuat agar tidak bergeser,” ujarnya ditemui di lokasi, Rabu (8/2/2023).
Bagian dalam ban yang akan dipasang itu akan diisi material non tanah berupa pasir, kerikil dan kain perca. Sebelumnya ban bekas telah dilubangi agar tidak ada endapan air.
“Perca bisa menjadi alternatif ketika ada desakan air yang baru, akan mencari celah dan juga mampu meredam getaran-getaran kecil di bawah,” lanjutnya.
BACA JUGA: Tebing Setinggi 30 Meter Longsor Sebabkan Akses Susukan-Mluweh Lumpuh, Alat Berat Dikerahkan
Selain pemasangan ban, Edy menerangkan bahwa para relawan juga akan mengurangi masuknya air, baik dari hujan maupun septic tank di rumah-rumah warga, ke dalam tanah di perumahan itu. Caranya yaitu dengan membuat saluran khusus serta memasang talang air di parit-parit dengan tujuan agar air tidak terhalang dan tersumbat sehingga mendorong tanah yang berpotensi longsor.
“Karena bagaimana pun di bawah (tanah) sudah banyak pergeseran dan retakan-retakan,” tandasnya.
Untuk diketahui, tebing longsor terjadi di perumahan Ungaran Asri Regency Punsae Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur pada Minggu (15/1/2023) lalu. Tebing setinggi lebih kurang 30 meter itu longsor setelah wilayah Kalongan dan sekitarnya diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Puluhan rumah dikabarkan mengalami kerusakan parah. Atap rumah jebol dan lantai rumah ambles karena tergerus longsor. Selain merusak rumah, akses jalan perumahan juga mengalami kerusakan sehingga berbahaya untuk dilalui. (Arief/Gistara)