JEPARA | GISTARA.com – Pimpinan Cabang (PC) Ishari Kabupaten Jepara menggelar Lailatul Hadrah. Kegiatan ini diselenggarakan rutin setiap bulannya yang di ikuti Pimpinan Anak Cabang (PAC), yang mana tempatnya bergantian di masing-masing kecamatan.
Kali ini Lailatul Hadrah bertempat di Gedung NU Jambu Timur Mlonggo, menampilkan tiga jenis hadrah yaitu Terbang Telon, Habsyi/Banjari dan Terbang Ishari, Jum’at, (18/2/2023) malam.
Penampilan pertama Terbang Telon dari Tegalsambi Kecamatan Tahunan dengan khas model asli Jepara melantunkan beberapa sholawat. Dilanjut Maulid Nabi dengan iringan hadrah ala Habsyi Banjari. Saat mahalul qiyam diiringi Terbang Ishari.
Ketua PC Ishari NU Jepara Abdul Wahid mengatakan, selain sebagai wadah jam’iyah hadrah, Ishari memiliki tujuan untuk melindungi dan mengumpulkan semua hadrah mulai dari hadrah habsyi, banjari, terbang telon, terbang jiduran, dan hadrah lainnya.
“Dengan adanya rutinan ini dapat meningkatkan ukhuwah pengurus dan anggota, sehingga Ishari di Jepara terus eksis dan berkembang,” imbuhnya.
Wahid menambahkan, setelah Muktamar NU ke-33 di Jombang, Ishari merupakan salah satu Badan Otonom (Banom) Jamiyah Nahdlatul Ulama’ dalam rumpun profesi/seni. “Kita berharap Banom Ishari NU Jepara terus mensyiarkan shalawat dan semoga disetiap kecamatan di Jepara bisa terbentuk PAC Ishari” tambah Wahid diakhir sambutannya.
BACA JUGA: MTs KRM Marzuki Kembang, Peringati Isra Mikraj dengan Sholat Dhuha dan Gema Sholawat
Turut hadir pengurus PCNU Kabupaten Jepara, PAC GP Ansor Kecamatan Mlonggo, Pengurus Ranting NU Jambu Timur, Pengurus PC Ishari NU Jepara, dan masyarakat Jambu Timur
Sementara Kiai Khoironi selaku Pengurus Ranting NU Jambu Timur mengatakan, Ishari adalah pengawal bagi NU, sebelum NU didirikan Ishari sudah ada dengan salawatan-salawatan yang diawali oleh Mbah Abdurrohim Pasuruhan.
Ia menceritakan Bahkan Ishari dulunya adalah sebagai pagar bagi para ulama dan kiai, guna mengelabuhi dan menutupi dari kolonial Belanda.
“Saat para ulama dan Kiai sedang rapat membahas pendirian Jam’iyah Nahdlatul Ulama, Ishari dengan hadrah dan salawatan ikut memagari supaya tidak ketahuan oleh Kolonial Belanda,” terangnya saat berikan Mauidzah Hasanah.
Menurutnya, setiap kegiatan yang dilaksanakan Ishari NU bertujuan untuk meneruskan salah satu syiar Islam dibidang seni dan dakwah. (Miqdad/Husni/Gistara)