BOGOR | GISTARA.com – Bullying, perundungan, dan kekerasan pada satuan pendidikan sangat berbahaya, serta berpotensi merusak masa depan peserta didik. Hal itu disampaikan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Aris Adi Leksono saat Seminar Anti Perundungan di SMAN 1 Parung Kabupaten Bogor, Selasa, (28/2/2023).
Akibat Bullying, perundungan, dan kekerasan koban akan mengalami trauma. Dalam jangka pendek berdampak pada motivasi belajar, dan keterasingan dalam bergaul. Sementara dalam jangka panjang berpotensi korban menjadi pelaku.
“Oleh karena itu, wajib hukumnya kita bersama-sama hapuskan dan hindari adanya kekerasan pada satuan pendidikan,” terang Aris.
Lanjut Dia mengatakan, tidak dibenarkan adanya kekerasan pada satuan pendidikan. Tiga dosa besar pendidikan (perundungan/bullying, kekerasan seksual, intoleransi) harus dibumi hanguskan. Bonus demografi harus dikelolah dengan baik, salah satunya dengan pemenuhan hak anak, khususnya bidang pendidikan. Pendidikan akan menjadi bermakna, jika berjalan di atas prinsip ramah anak, serta menjunjung tinggi hak-hak anak.
BACA JUGA: KLB Rampung, Erick Thohir Resmi ditetapkan Ketua PSSI 2023-2027
Sementara KPAI sebagai lembaga negara memiliki komitmen dalam melindungi anak Indonesia. Komitmen itu, diwujudkan dalam tugas dan fungsi pegawasan pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak. Dalam konteks pemenuhan hak pendidikan anak, KPAI akan berperan aktif mewujudkan satuan pendidikan ramah anak. Salah satunya mendorong praktik baik sekolah ramah anak, serta implementasi Permendikbud No. 82 tahun 2015 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.
Sebagai upaya pencegahan telah dikukuhkannya satuan tugas (Satgas) anti bullying di SMAN 1 Parung guna mengawal dan mengawasi tindak kekerasan. Kegiatan yang di ikuti 1200 peserta dari siswa, guru, komite dan orang tua sebagai saksi kepedulian terhadap dunia pendidikan yang sejahtera.
KPAI berpesan kepada semua warga SMAN 1 Parung, khususnya satgas anti bullying untuk menjadi teladan anti kekerasan pada satuan pendidikan. “Wujudkan SMAN 1 Parung Zero kekerasan dalam bentuk apapun”, imbuh Aris. (Husni/Gistara)