JEPARA | GISTARA.COM – Kasus kematian bayi berumur tiga bulan di Desa Balong, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara ini memunculkan fakta-fakta baru. Mulai dari stunting hingga hasil autopsi mengemuka dalam tragedi meregangnya nyawa MHR.
Saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara tengah diberikan PR oleh Presiden RI, Joko Widodo. Presiden ke Tujuh itu menginstruksikan untuk menuntaskan angka stunting di masing-masing daerah, termasuk Jepara.
Oleh sebab itu, Pemkab Jepara memasukkan stunting dalam Rancangan Kerja Perangkat Daerah (RKPD) 2024. Sosialisasi hidup sehat dan edukasi makanan bergizi terus digencarkan, sepanjang Tahun 2022 sampai sekarang.
Penuntasan itu didukung oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jepara. Beberapa anggota dewan dalam reses di sejumlah daerah turut menggaungkan hidup sehat. Hal itu, dilakukan agar Jepara di Tahun 2024 bebas stunting.
Berdasarkan web Perwujudan Satu Data Indonesia (Persada) yang diakses (20/5/23) siang, update stunting terakhir : November 2022 menunjukkan, angka kerdil di Jepara mencapai 7.227 anak, dengan prosentase 11,869 persen.
Berbeda dengan Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara, Nur Cholis. Data pada akhir Januari, sebanyak 7257 anak mengalami stunting, dengan prosentase versi Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) sebesar 18,2 persen.
Di tengah proses penurunan angka pengkerdilan bahkan slogan 2024 Zero Stunting, justru dikejutkan dengan kematian seorang bayi berumur tiga bulan di Desa Balong, Kecamatan Kembang.
Berdasarkan pengakuan pelaku melalui Kasatreskrim Polres Jepara, AKP Ahmad Masdar Tohari mengungkapkan bahwa alasan S membuang bayinya ke dalam sumur karena MHR tumbuh tidak normal (stunting.red).
“Sewaktu bayi lahir berbobot 2,5 Kg. Saat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, MHR ini ditimbang dengan berat 4,6 Kg,” ujar AKP Ahmad Masdar Tohari, Sabtu (20/5/23).
Di sisi lain, setelah dievakuasi, ditemukan di kepala bagian belakang bayi terkenda benda tumpul. Diduga, selain tenggelam, MHR meninggal dunia karena hantaman keras batu-batuan dalam sumur milik Kariyatun. (sochib)