Oleh: Miqdad Sya’roni
Sekolah sudah masuk per 14 Juli 2025, dalam kurikulum merdeka ini ada istilah intrakurikuler (inti dan dilakukan di jam pelajaran sekolah), kokurikuler (pendukung, proyek, penugasan) dan ekstrakurikuler (mengembangkan bakat, minat dan potensi – diluar jam sekolah).
Dari intra, koku dan ekstra ini apakah masih bisa bersinergikah antara pengembangan bakat, minat dan potensi siswa-siswi yang dilakukan disisa-sisa jam pelajaran sekolah.
BACA JUGA: PLN Hadir Untuk Rakyat, Pelatihan Budidaya Ikan Nila Untuk Masyarakat Ujungwatu
Kita pun sudah tau, sekolah yang fullday jam pelajarannya dari pagi sampai sore, artinya ekstra akan dilaksanakan sore hari atau kalau tidak di hari selain hari sekolah, bisa di hari sabtu atau ahad, apakah itu masih diminati anak-anak? Lantas seperti apa model atau cara pengembangan bakat, minat dan potensi bisa secara maksimal.
Kalau kita runtut arti “ekstra” adalah tambahan, itu berarti di jam tambahan, sedangkan di jam sekolah sendiri sudah full, ibarat kapasitas volume sudah penuh namun masih ditambah jadinya akan tumpah, jika tidak tumpah pun dia akan overload sedangkan kemarin bak truk yang over (istilahnya ODOL) pun sudah ada undang-undang yang melarangnya.
Lantas,.apakah disisa-sisanya sisa jam ekstrakurikuler masih bisa dimaksimalkan, sedangkan ekstra hanyalah 1 minggu sekali, setiap pertemuan dimaksimalkan 45-60 menit, berarti kalau 1 bulan ada 4x pertemuan (60×4) sama dengan 240 menit.
Yah… lantas seperti apa? Akankah sepi peminat, ataukah berjalan hanya sekedar formalitas, atau dijalankan tapi hanya sekedar ala kadarnya saja yang penting melengkapi intra didukung koku dan ditambahi ekstra. Salam literasi beraksi dan berprestasi.
Miqdad Sya’roni, Pendamping Ekstra Rebana