![](https://i0.wp.com/gistara.com/wp-content/uploads/2022/09/Permainan-Olahraga-Tradisional.jpeg?resize=1170%2C633&ssl=1)
TOREHAN PRESTASI – Kontingen Jepara raih juara umum pada Festival Permainan Olahraga Tradisional Tingkat Provinsi Jawa Tengah (Jateng) tahun 2022. (Foto: Husni/Gistara)
JEPARA | GISTARA.com – Jepara keluar sebagai juara umum Festival Tingkat Provinsi Jawa Tengah (Jateng) tahun 2022. Capaian prestasi ditorehkan anak-anak Jepara melalui berbagai cabang olahraga tradisional di berbagai tingkatan. Perlombaan ini diperuntukan anak usia remaja yaitu 13 hingga 16 tahun atau yang sedang menginjak sekolah menengah pertama.
Lewat atlet egrang (Abdillah Dimas, Arga, Faril, Muflikhun Adha, dan M. Ghonzali) Jepara keluar sebagai Juara pertama dalam cabang olahraga tersebut. Untuk cabang olahraga hadang atau gobak sodor (Levie, M. Maulana, Rehan, Elga, Salsa, Daffa, Fayyed, dan Septyan) Jepara keluar sebagai juara III.
Tidak hanya itu, untuk lomba bakiak panjang putra (Dimas, Kevin, Rafli, Azril, Reno, Fauzan Rizky) dan putri (Keysa, Septia, Monika, Rizky Febrianti, Hellen, Naura) masing-masing keluar sebagai juara ketiga.
Total ada empat piala yang diboyong ke Jepara. Atas prestasi ini, menempatkan Jepara sebagai juara umum dalam Festival Permainan Olahraga Tradisional Tingkat Provinsi Jateng.
Festival ini diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Jateng bersama dengan KPOTI Jateng yang diselenggarakan, di Gelanggang Olahraga (GOR) Jatidiri Semarang Senin (26/9/2022).
Ketua Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Jepara Ahmad Kholik mengatakan, dari tiga kategori olahraga tradisional yaitu egrang khusus putra, bakiak panjang (putra-putri), dan gobak sodor khusus putra, Kabupaten Jepara menorehkan prestasi yang membanggakan.
“Dengan persiapan waktu yg sangat pendek, Alhamdulillah hasilnya memuaskan,” kata Kholik, pada Kamis (29/9/2022).
Ia menambahkan, apapun hasil yang didapat patut kita syukuri. “Semoga ke depan Pemkab Jepara bisa turut membuat event permainan tradisional sebagai penguatan karakter budaya bangsa,” ujarnya.
Atas terselenggaranya kegiatan ini dapat memberikan kesadaran masyarakat untuk melestrarikan permainan tradisional sehingga tidak hilang dimasa yang akan datang. (Husni/Gistara)