UNGARAN | GISTARA.com – Kenaikan harga kedelai impor sejak akhir September 2022 berdampak pada sejumlah perajin tahu di Ungaran, Kabupaten Semarang.
Salah satunya adalah Indah (50), produsen tahu yang berlokasi di Dusun Jatisari, Kelurahan Gedanganak, Kecamatan Ungaran Timur. Ia mengaku terus mengalami kerugian sejak naiknya harga kedelai sedikit demi sedikit.
“Minggu lalu harganya masih Rp 11.800, sekarang Rp 12.900 per kilogram. Kalau naiknya banyak sekalian malah tidak masalah, kami bisa naikkan harga tahu. Kalau sedikit demi sedikit begini kami malah bingung,” ungkapnya saat ditemui, Kamis (6/10/2022).
Dijelaskannya, ia memang tidak menaikkan harga jual. Untuk menyiasati, hal yang paling memungkinkan adalah dengan memperkecil ukuran tahu. Misal dalam satu kotak biasanya dipotong menjadi 75 biji, saat ini bisa menjadi 80 biji.
“Saat ini harga jualnya antara Rp 250 sampai Rp 500 per biji. Kalau dinaikkan, kasihan pembeli. Wong harga kedelainya juga naiknya sedikit,” katanya.
Baca juga: Bangkitkan Kembali Geliat Industri Pariwisata di Bumi Serasi Lewat Ajang GTM 2022
Diakuinya, imbas dari harga kedelai yang terus mengalami kenaikan itu, membuatnya harus terus menerima kerugian. Dalam satu kali produksi, ia biasanya membeli kedelai sebanyak 200 kilogram per harinya untuk dibuat menjadi tahu baik mentah atau matang dan dijual di Pasar Babadan.
“Jadi dikalikan saja, per kilogram (kedelai) saya beli Rp 12.900, jadinya Rp 2.580.000. Untuk tenaga ada tiga orang, minyak goreng 34 kilogram, total Rp 3.500.000 modalnya. Beberapa waktu terakhir, saya cuma bisa dapat Rp 3 juta per hari, tombok,” keluhnya.
Indah berharap pemerintah dapat segera menemukan solusi bagi para perajin tahu ataupun menekan harga kedelai impor.
“Kalau dulu harga kedelai naik, turunnya cepat. Sekarang kok malah tambah naik terus,” imbuhnya.
Sementara pantauan di Pasar Bandarjo Ungaran, harga tahu belum mengalami perubahan per hari ini. Munawaroh (60), salah seorang pedagang menuturkan harga tahu masih berkisar antara Rp 5.000 sampai Rp 7.000 per bungkusnya yang berisi lima potong.
“Harga masih sama, cuma ukurannya kayaknya lebih kecil,” ujarnya. (Arief/Gistara)