JEPARA | GISTARA.com – Stunting pada anak menjadi perhatian dan diwaspadai. Kondisi ini dapat menandakan bahwa nutrisi/gizi anak tidak terpenuhi dengan baik. Jika dibiarkan tanpa penanganan, stunting bisa menimbulkan dampak jangka panjang kepada anak. Maka diperlukan orang tua jadi ujung tombak utama tangani stunting.
Hal tersebut disampaikan oleh wakil DPRD Kabupaten Jepara, KH. Nuruddin Amin (Gus Nung) di Balaidesa Tengguli Kecamatan Bangsri pada Rabu, (2/11/2022).
Ia menambahkan anak tidak hanya mengalami hambatan pertumbuhan fisik, tapi nutrisi yang tidak mencukupi juga memengaruhi kekuatan daya tahan tubuh hingga perkembangan otak anak.
Diketahui di Kabupaten Jepara anak terdampak stuntig berjumlah 7.138. Hal ini menjadi perhatian khusus pemerintah Jepara dalam mewujudkan gizi anak yang ideal. Selain itu peran orang tua juga sangat menentukan tumbuh kembang anak.
“Ini tanggung jawab kita bersama akan tetapi yang harus menjadi perhatian adalah bapak/ibu dirumah yang harus mengasuh anak-anak secara langsung,” kata Gus Nung saat di wawancarai wartawan Gistara.
BACA JUGA: Tengguli Ditetapkan Menjadi Fokus Penanganan Stunting di Jepara 2023
Selanjutnya Gus Nung mengatakan orang tua menjadi ujung tombak dalam mengasuh anak-anak harus lebih diperhatiakan lagi. “Ojo owel untuk kesehatan anak-anak, ojo owel untuk masa depan anak-anak. Meskipun dari Basnaz, DPRD, Pemdes turut memberikan perhatian, itu tidak seberapa. Jadi yang harus memperhatikan adalah orang tua terutama ibunya,” pesan Gus Nung kepada orang tua asuh.
Pemerintah melalui Baznas Kabupaten Jepara telah memberikan bantuan berupa beras dan kornet sebagai makanan tambahan anak terdampak stunting. Pemberian bantuan itu dalam rangka mengantisipasi tingginya stunting di Desa Tengguli.
Selaku Ketua UPZ Kecamatan Bangsti Tri Cahyono menyampikan Yang penting adalah ibu-ibu semua menyadari bahwa stunting itu bukan sesuatu yang mengerikan. Sehingga makanan yang bergizi harus tetap diberikan kepada anak. (Husni/gistara)