UNGARAN | GISTARA.com – Harga cabai rawit merah di Kabupaten Semarang terpantau mengalami lonjakan yang signifikan. Kenaikan harga itu dikatakan sejumlah pedagang di Pasar Bandarjo Ungaran terjadi sejak Senin (2/1/2023) kemarin.
Seperti penuturan Munawaroh (60), salah seorang pedagang di Pasar Bandarjo. Harga jual cabai menembus angka Rp 80 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya, ia menjual seharga Rp 50 ribu per kilogram.
“Katanya kena angin dan air hujan, jadi gampang busuk,” ujarnya.
Sedangkan, cabai jenis lain, misalnya cabai keriting merah, cabe hijau yang dijual Munawaroh tak setinggi cabai rawit. Untuk cabai merah keriting dipatok pada Rp 50 ribu, sedangkan cabai hijau Rp 30 ribu per kilogram.
Sementara pantauan di Pasar Babadan, meski mengalami lonjakan namun tidak setinggi di Pasar Bandarjo. Masduki (46), mengaku menjual cabai rawit merah dengan harga Rp 75 ribu per kilogram.
“Harga beli Rp 65 ribu, kondisi alam tak mengizinkan, cabai banyak yang rontok dan layu sebelum dipanen karena angin dan hujan,” katanya.
Seorang petani cabai di Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Anthony Cahyono (43) mengucapkan hal senada dengan para pedagang pasar ketika ditanya mengenai penyebab mengapa pasokan cabai dari tingkat petani turun.
“Cuaca hari-hari terakhir ini memang cenderung ekstrem, sehingga imbasnya cabai jadi gampang busuk sehingga pasokan berkurang,” keluhnya.
Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, Wigati Sunu menjelaskan, hujan angin yang terjadi akhir-akhir ini berimbas pada rontoknya cabai, bahkan busuk.
Dari datanya, khusus harga cabai di tingkat petani Sunu mengungkapkan harga cabai merah besar pada angka Rp 30 ribu, harga cabai merah keriting dipatok Rp 40 ribu dan cabai rawit hijau seharga Rp 55 ribu.
“Yang paling mahal memang dan cabai rawit merah yakni Rp 65 ribu per kilogram,” bebernya. (Arief/ Gistara)