
KARNAVAL – Warga masyarakat desa Sowan Kidul Peringati Haul Mbah Kopek Sentono Ke-604 dengan Kanaval mengenakan berbagai macam kostum. (Foto: Dok,Pri/Gistara)
JEPARA | GISTARA.com – Karnaval memperingati Haul Wali Simbah Kopek Sentono Sowan Kidul ke-604 berjalan dengan lancar dan meriah. Ditandai dengan ikut serta dan antusias warga.
Tampak dari berbagai lapisan masyarakat seperti santri ponpes, Siswa-siswi, alumni Safinatul Huda, masyarakat dan kepemudaan, grup drum band, pengantin sunat, tongtek, pasukan pengibar bendera organisasi pencak silat dan lain lain.
Karnaval merupakan kegiatan yang digadang-gadang sebagai perwujudan rasa syukur, dan berbagai konsep dihadirkan setelah tiga tahun vakum akibat pandemi Covid 19 lalu.
Karnaval ini di komandoi oleh KH. Masduki Ridwan didukung oleh NU, Pemdes, dan masyarakat. Masduki pernah mengatakan bahwa Mbah Kopek merupakan salah satu wali tua jika melihat tahun wafat di nisannya. Untuk itu perlu pihaknya untuk memperingati untuk keberkahan masyarakat Sowan Kidul.
BACA JUGA: Gerak Cepat, LP Ma’arif NU Jepara Bantu Korban Banjir di Sowan Kidul
Sementara Suhendro salah satu peserta karnaval RT 2, RW 1 turut senang dalam memeriahkan karnaval di Tahun 2023 ini. Meski sudah paruh baya Ketua RT ini masih semangat bersama para pemudanya. “Kami sangat senang, semoga mendapat keberkahan dalam memeriahkan karnaval memperingati Haul Mbah Nopek,” ungkap Suhendro, Ahad (26/2/2023).
Kegiatan dikawal oleh Patwal dari Polsek Kedung beserta keamanan Banser. Karnaval mengitari Desa Sowan Kidul. Berbagai tema kreasi karnaval siang itu mulai dari pasukan resepsi pernikahan, kostum bertema budaya, barang bekas daur ulang, wali songo, Soko tatal, barongan, tuyul, armada anak dan masih banyak lagi.
Sementara itu Solikin salah satu pemuda dalam acara tersebut mengatakan betapa keberkahan yang diberikan oleh Allah lewat orang yang telah meninggal. Pasalnya yang telah meninggal, beliau seakan memberikan rasa senang dan persatuan diantara warga. Tak hanya itu saat karnaval banyak masyarakat sekitar yang meraup keuntungan dengan berdagang.
“Hal ini menjadi pelajaran bagi kita lewat yang meninggal saja dapat mempersatukan dan menguntungkan,” ungkap Solikin. (Husni/Gistara)