JEPARA | GISTARA.com – Sholat merupakan rukun Islam yang kedua setelah syahadat. Sehingga menjadi kewajiban seorang muslim melaksanakanya. Salah satu bacaan dalam sholat ialah membaca surah Al-Fatihah. Membaca Al-Fatihah menjadi salah satu rukun sholat. Sehingga tidak boleh ditinggalkan, baik ketika sholat sendiri maupun berjamaah.
Lantas bagaimana ketika seorang makmum ketinggalan membaca surah Al-Fatihah? Penting bagi makmum terkait bacaan Al-Fatihah saat melaksanakan shalat berjamaah.
Menurut penjelasan Kiai Abdul Wahab, makmum itu ada dua Muwafiq dan Masbuk. Makmum Muwafiq artinya makmum yang menangi Al-Fatihahnya imam. Sedangkan makmum masbuk, makmum yang tidak sempat membaca surat al-Fatihah bersama imam di rakaat pertama.
“Ketika makmum dikategorikan masbuk maka makmum itu disarankan tidak membaca doa iftitah, langsung membaca surah Al-Fatihah,” terang Abdul Wahab.
BACA JUGA: Nyantri Ramadan di Ponpes Ats-Tsuroyya Yaptinu Jepara, Cetak Generasi Berintegritas
Kalaupun ada makmum ketika imam sudah membaca surah kedua setelah Al-Fatihah namum makmum itu membaca doa iftitah terlebih dahulu dan tidak sempat membaca Al Fatihah keburu imam rukuk. Maka makmum diharuskan menyelesaikan membaca Alfatihah. Kemudian baru menyusul Imam sesuai dengan kondisi imam.
“Kalau imamnya sudah sujud, berarti si makmum tadi langsung mengikuti sujudnya imam, namun rakaat pertama tidak dianggap. Sehingga diakhir ketika imam salam, makmum menambahi satu rakaat lagi untuk mengganti rakaat tadi tidak ikut rukuknya imam,” lanjut Abdul Wahab menerangkan.
Sementara, makmum yang baru di tengah-tengah membaca Al Fatihah keburu imam rukuk. Makmum tidak perlu menyelesaikan bacaan Al fatihah dan langsung mengikuti gerakan imam. (Husni/Gistara)