JEPARA | GISTARA.COM – Nuansa Syawal (Idul Fitri) belum habis, Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Hadlirin gelar Halal bi Halal. Segenap karyawan, direksi maupun pejabat pemerintahan turut larut dalam momen saling bermaaf-maafan itu.
Penjabat (Pj) Bupati Jepara sekaligus Ketua Pembina Yayasan Rumah Sakit Islam (YARSI), Edy Supriyanta, Sekretaris Daerah (Sekda) Jepara yang juga Ketua YARSI, Edy Sujatmiko sampai jajaran rumah sakit tumplek blek.
Mereka hadir pada simbol keikhlasan terhadap suatu kekhilafan. Pada kesempatan itu, Edy Supriyanta mengatak kepada direksi RSI Sultan Hadlirin untuk mencontoh nama rumah sakit (Sultan Hadlirin) sendiri.
“Sultan Hadlirin bukan sembarang nama. Melainkan simbol kebanggaan atas tumbuh kembang suatu pencapaian. Semoga RSI Sultan Hadlirin juga demikian,” papar Edy kepada redaksi, Rabu (24/5/23).
Proses tercapainya nama Sultan Hadlirin sebagai lambang kebesaran, menurutnya fana jika konflik tidak kunjung dirampungkan. Di sisi lain, nama besar RSI Sultan Hadlirin juga jadi taruhan.
“Saya haturkan permohonan maaf. Syukur alhamdulillah, nama baik RSI Sultan Hadlirin tetap terjaga. Jika tidak, masyarakat terkena getahnya, berupa terganggunya pelayanan,” ujar dia.
Selain itu, pihaknya juga berharap kepada RSI Sultan Hadlirin bersama Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara, supaya tekan angka stunting dan Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKIB).
“Dua hal itu mesti diperhatikan lebih. Jika perlu, study di Kabupaten Sukoharjo dan Klaten dalam menyelesaikan Stunting,” pungkasnya. (okom/sochib)