JEPARA | Gistara.com – Aktivitas industri ukir kian digencarkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara. Kali ini, melalui Pameran Mebel Online Jepara (Pamuja) berbasis online, prediksi ke depan ekspor tembus 61 negara, bahkan lebih.
Agenda yang diinisiasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jepara ini, bakal menampung beragam unsur dari industri mebel. Tujuannya, kembangkan ukir dan bangkitkan ekonomi.
“Sepanjang tahun agenda ini akan dilaksanakan, semua demi branding ukir. Sehingga, pengusaha ukir akan terlibat di situ, jika belum terdaftar hanya bisa menunggu,” papar Kepala Disperindag Jepara, Eriza Rudi Yulianto, Selasa (27/6/23).
Pada kesempatan itu, setidaknya terdapat 140 pengusaha yang baru mendaftar. Jepara Industri Furniture – Buyer Week (JIF BW) sampai Great Sale bakal menghiasi.
Tidak hanya itu, Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta juga meminta kepada pengusaha besar untuk berikan 5 sampai 10 persen jaringan kepada pengusaha tradisional.
“Atau bisa juga yang besar mengambil dari yang kecil karena kalau tidak dibantu nanti kemiskinan bertambah. Yang kecil-kecil ini perlu diperhatikan melalui pameran di tingkat Jawa Tengah, nasional nanti dibantu untuk itu,” terang Edy.
Pihaknya melanjutkan, terdapat 3.819 pengusaha mebel yang tersebar di Kabupaten Jepara. Kemudian, komoditas furnitur dari kayu pada periode Januari-Maret 2023 menyebutkan bahwa rata-rata ekspor per bulan mencapai 127 eksportir.
“Rata-rata jumlah negara tujuan kegiatan ekspor itu sebanyak 61 negara. Total nilai ekspor 54,7 juta USD atau setara 823,8 milyar rupiah,” pungkasnya. (Okom/sochib)