BOGOR | GISTARA. COM – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Bina Mandiri Bogor menggelar Seminar yang bertajuk Kyai dan Fenomena Patriarki Sosial Keagamaan dalam Pemanusiaan Perempuan.
Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid SMP Bina Mandiri, yang diikuti oleh para wali murid yang rerata ibu-ibu (2/11/23/
Kepala Sekolah SMP Bina Mandiri Masfufah S,Pd menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada para wali murid, yang telah meluangkan waktunya untuk mengikuti kegiatan parenting.
” Terima kasih kepada para wali murid yang telah meluangkan waktunya untuk mengikuti kegiatan parenting ini” tutur Masfufah
Narasumber dalam seminar parenting ini adalah Milahtul Latifah, S.Ag, M.Pd Dosen IUQI BOGOR.
Milahtul Latifah, mengawali seminar tersebut dengan menyampaikan tujuan tema tersebut, yakni untuk melihat sistem dan praktik patriarki, baik disengaja atau tidak, yang saat ini masih bersemayam di alam pesantren.
Secara runtut narasumber menjelaskan dan mendialogkan, hal-hal yang sering terindikasi mengidap bias jender di alam pesantren, dengan menggunakan analisis teori sosial, di antaranya respon pesantren terhadap perempuan, perempuan dalam sistem kepemimpinan di pesantren.
BACA JUGA : Tingkatkan Kompetensi Pimpinan Baznas Daerah, Baznas RI Adakan Pelatihan Berbasis Kompetensi dan Sertifikasi
Perihal tersebut, untuk mengetahui pengaruh pemahaman sosial keagamaan, atas fenomena patriarki dalam sistem kepemimpinan pesantren.
Lebih lanjut, Milahtul Latifah menjelaskan peran sosial kiai, yang memiliki pengaruh kuat terhadap sosial pendidikan pesantren. Ada beberapa poin yang mendasarinya yaitu: Pertama, persoalan nilai-nilai kultural, problem kultural yang hingga saat ini masih mengakar kuat di banyak lingkungan masyarakat, adalah kentalnya ideologi patriarki. Dalam konteks ini, pesantren sebagai salah satu pendidikan sosial keagamaan (Islam).
Kedua, kentalnya kultur patriarki dalam dunia pesantren, tidak terlepas dari dinamika pendidikan pesantren.
Dengan demikian, tidak terlepas dari dominasi sosok diri kyai yang dikenal sebagai pemegang otoritas tunggal, pemegang kekuasaan Pesantren.
“Kyai memiliki peran sentral di dunia pesantren, dan memiliki pengaruh besar terhadap fenomena partiarki sosial keagaman di pondok pesantren” Jelas Milahtul Latifah
Perihal tersebut memberikan wawasan komperhensip dalam penggalian makna dari Al-Rijāl dan al-Nisā dalam Al-Qur’an, sehingga memberikan pandangan “objective meaning” makna sesungguhnya dalam mengkaji term tersebut, melalui analisis semantik keilmuan para tafsir.
(ML/KA)