Rakor LBM PWNU Jateng melalui zoom meeting
SEMARANG | GISTARA. COM – Pengurus Lembaga Bahtsul Masa’il PWNU Jawa Tengah menggelar rapat koordinasi (rakor) mendadar agenda 2025, antara lain terkait penulisan dan penerbitan buku fikih tematik, rencana capacity building, kegiatan Bahtsul Masa’il santri dan mahasiswa, serta sosialisasi Peraturan Perkumpulan (Perkum) khususnya terkait Bahtsul Masa’il.
Rapat Koordinasi ini diikuti oleh pengurus Lembaga Bahtsul Masa’il PWNU Jawa Tengah dan pengurus LBM PCNU se-Jawa Tengah.
Ketua LBM PWNU Jawa Tengah KH. Muhammad Faeshol (Gus Faeshol) memaparkan bahwa agenda-agenda penting terkait LBM akan diselesaikan di tahun 2025 ini, sehingga membutuhkan sumbangsih tenaga maupun pikiran serta kekuatan kerjasama dari berbagai pihak, khususnya dari LBM PCNU se-Jawa Tengah.
BACA JUGA: Bahtsul Masa’il PWNU Jateng, Mbah Ubaid: Jalannya NU harus dituntun dengan Ilmu, Khususnya Ilmu Fikih
Agenda penulisan dan penerbitan buku fikih tematik yang akan diselesaikan di tahun 2025 ini adalah terkait fikih mardla, fikih masjid dan fikih nikah. Memang telah beredar buku-buku populer terkait tema tersebut, akan tetapi penguatan kajian serta rujukan harus menjadi salah satu perioritas terbitnya buku dalam tema-tema ini. Ini merupakan amanah yang harus kita laksanakan sebagai upaya pengabdian keilmuan dan sumbangsih untuk umat, tuturnya.
Gus Faeshol juga memaparkan time line agenda pokok, rancangan kegiatan, serta rencana pembagian tim penulis.
Mengenai rencana program capacity building, akan melibatkan narasumber dari PBNU dan juga Timur Tengah semisal dari Darul Ifta’ Mesir atau yang lain. Hal ini penting untuk menambah wawasan internasional khususnya di bidang fikih dan fatwa.
BACA JUGA: Mas Wiwit-Gus Hajar dilantik, Berikut Harapan Ketua DPRD Jepara
Kemudian terkait rencana program Bahtsul Masa’il santri dan mahasiswa, tentu akan melibatkan pesantren-pesantren, Ma’had Aly dan juga kampus-kampus yang memiliki Fakultas Agama Islam maupun Syari’ah dan Hukum.
Berbagai masukan dan saran disampaikan oleh peserta rapat, antara lain terkait outline, sistematika penulisan, rujukan utama, bentuk distingsi dan sebagainya. Masukan-masukan tersebut menjadi catatan penting yang akan ditindaklanjuti oleh tim khusus yang telah dibentuk oleh LBM PWNU Jawa Tengah.
Pada prinsipnya, bahwa segala upaya yang dilakukan oleh Lembaga Bahtsul Masa’il merupakan ikhtiyar pengabdian kepada ummat melalui kajian-kajian khususnya bidang fikih dan segala yang melingkupinya, serta merupakan ikhtiyar berbagi solusi alternatif problematika yang terjadi di masyarakat. (KA/AWS)