JEPARA | GISTARA.com – Kini sekolah waranggono (sinden) telah dibuka di Kabupaten Jepara. Munculnya sekolah ini tak terlepas dari keprihatinan budayawan Jepara yang cenderung berumur, salah satunya minimnya generasi penerus sinden Jepara.
Dibuktikan sejak 1995 hingga sekarang sinden selalu mengambil dari Pati dan Kudus di setiap pagelaran wayang di Jepara.
Hal itu membuat ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Jepara Ki dalang KRT Hendro Suryo Kartiko merasa bahwa Jepara membutuhkan generasi penerus budaya.
Melalui yayasan Marga Langit yang di dirikannya, akhirnya membuka pelatihan dengan didukung teman-teman seniman diantaranya ki dalang Nuryanto, Nyi Sri Mukti, Nyi Dwi Uut, Mbah Pongge, Teguh, Kipli dan lain sebangainya.
Pelatihan diselenggarakan selama tiga bulan setiap hari Minggu yang berlokasi di Klumosari. RT 03 RW 05 Banjaragung Bangsri Jepara. Kegiatan sudah dimulai 8 Januari 2023 lalu. Kini sudah masuk pertemuan ke-6.
BACA JUGA: Raih Penghargaan Festival Bahasa dan Budaya, SD Al Islam Pengkol Pentaskan Tari Nelayan
Menurut ki dalang Nuryanto juga selaku pelatih menyampaikan, selama pertemuan peserta dibekali materi sprepeg sebagai pengiring wayang. “Setelah itu kita lanjut membuat ayak-ayak (Jenis Musik) dipertemuan selanjutnya,” ungkapnya saat ditemui Ahad, (12/2/2023).
Kegiatan itu diikuti sebanyak 32 peserta asal Jepara dan Pati. Pelatihan dibagi dua kelas. Kelas pertama khusus anak usia 13 kebawah, dan kelas kedua usia 13 keatas kebanyakan dari kalangan SMP.
Dari 32 peserta mereka selalu hadir walaupun saat kondisi hujan sekalipun. Ini menandakan bahwa semangat belajar mereka tinggi sehingga perlu dijaga betul.
Nuryanto juga berharap adanya pelatihan yang dibuka pertamakali ini dapat mencetak waranggono Tulen (berkualitas). Hal itu juga sebgai upaya mengangkat nama baik Jepara. “Karena dari dulunya sinden asli Jepara memang tidak ada. Kalaupun ada cuma sedikit dan generasinya sudah tua,” imbuhnya.
Setelah pelatihan ini selesai menurutnya akan dibuka pelatihan yang kedua. Sehingga ini menjadi tugas kita bersama dan pemerintah terkait dalam melestarikan budaya. (Husni/Gistara)