
DOA BERSAMA – Majelis dzikir, khotmil quran dan maulidurrasul SAW digelar dalam rangka HUT ke-502 Kabupaten Semarang di pendapa rumah dinas Bupati Semarang, Kamis (16/3/2023) malam. (Foto: Arief/Gistara)
UNGARAN | GISTARA.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang bersama Pengurus Daerah Al Khidmah Kabupaten Semarang menggelar majelis dzikir, khotmil quran dan maulidurrasul SAW dalam rangka HUT ke-502 Kabupaten Semarang. Doa bersama ini digelar di pendapa rumah dinas Bupati Semarang pada Kamis (16/3/2023) malam dengan menghadirkan para ulama sepuh, Katib Syuriah PCNU Kabupaten Semarang, serta pendakwah kondang asal Bojonegoro, Jawa Timur KH Anwar Zahid.
Ribuan masyarakat yang hadir baik dari dalam maupun luar Kabupaten Semarang yang hadir secara langsung tampak khusyuk dalam lantunan kalimah thayyibah yang dikumandangkan dalam majelis ini.
Dalam sambutannya, Bupati Semarang Ngesti Nugraha menyampaikan bahwa majelis dzikir, khotmil quran dan maulidurrasul SAW ini merupakan puncak acara peringatan HUT ke-502 Kabupaten Semarang.
“Alhamdulillah rangkaian yang telah dilaksanakan sejak bulan Februari 2023 kemarin hingga puncak acara ini dapat berjalan lancar berkat dukungan seluruh pihak,” ujarnya.
Di momen ini, Ngesti juga turut melangitkan doa agar Kabupaten Semarang bisa bersatu, berdaulat, berkepribadian, sejahtera dan mandiri (berdikari), senantiasa dikaruniai kesehatan, panjang umur, dan gemah ripah loh jinawi.
“Tak lupa juga kami menyampaikan permohonan maaf jika selama melayani masyarakat dalam dua tahun ke belakang masih terdapat banyak kekurangan,” ungkapnya.
Sementara KH Anwar Zahid dalam tausiahnya menitipkan pesan jika momen HUT ke-502 Kabupaten Semarang ini sudah seharusnya dijadikan muhasabah atas apa yang telah dilalui.
BACA JUGA: Begini Pesan Ketua DPRD Kabupaten Semarang saat HUT Ke-502 Bumi Serasi
“Usia 502 tahun bukan sesuatu yang singkat. Banyak yang dilalui sebagaimana fase kehidupan manusia, ada masa lalu, masa kini, dan masa depan. Semoga semakin manfaat, maslahah, sukses dan berdikari,” tuturnya yang turut diamini oleh seluruh jemaah yang hadir.
Pengasuh Pondok Pesantren Sabilunnajah Simo, Bojonegoro ini juga menyampaikan jika Kabupaten Semarang ingin maju maka harus mengaplikasikan filosofi bambu. Masa depan Bumi Serasi berada di tangan generasi muda, maka spiritnya juga harus seperti bambu muda (rebung).
“Bambu muda itu sifatnya tegak lurus dan runcing, selalu ingin menjulang tinggi, dan memiliki selubung serta bulu yang halus tapi tajam. Maknanya generasi muda harus kreatif, tidak cepat puas, serta protektif dan paham kekuatan internal karena sadar belum teruji dalam sejarah sehingga mampu melindungi diri dari gagal berproses,” lanjutnya.
Pada bagian akhir, ia menambahkan agar pemerintah tidak melupakan empat pilar penopang dalam menjalankan kepemimpinannya, yaitu ilmunya para ulama, adilnya pemimpin itu sendiri, dermawannya orang kaya, serta doanya kaum fakir miskin.
“Dengan itu insyaallah visi misi pemimpin bisa tercapai dan masyarakat menjadi sejahtera,” pungkasnya. (Arief/Gistara)
DOA BERSAMA – Majelis dzikir, khotmil quran dan maulidurrasul SAW digelar dalam rangka HUT ke-502 Kabupaten Semarang di pendapa rumah dinas Bupati Semarang, Kamis (16/3/2023) malam. (Foto: Arief/Gistara)