UNGARAN | GISTARA.com – Tak kurang dari 350 murid Kelompok Bermain (KB) dan TK dari delapan lembaga pendidikan yang ada di Ambarawa, Kabupaten Semarang mengikuti Ecoprint Batik Festival di Daya Tarik Wisata (DTW) Bukit Cinta, Banyubiru, baru-baru ini.
Berbagai dedaunan digunakan oleh anak-anak dalam membuat batik ecoprint di kain yang terbentang sepanjang kurang lebih lima meter tersebut. Nantinya hasil batik tersebut akan dipajang dan didokumentasikan serta dipublikasikan sebagai karya dari anak-anak.
Selain pengenalan budaya batik pada anak usia dini, kegiatan itu juga sebagai
implementasi kurikulum merdeka yang mulai diterapkan. Mereka tampak antusias saat praktik membatik dengan teknik yang baru mereka lihat.
“Teknik ecoprint ini sangat cocok dengan perkembangan anak. Mudah dipahami pada usia dua hingga enam tahun,” jelas Ketua Gugus Kartini Ambarawa, Aris Eko Purnawati saat ditemui di sela-sela kegiatan.
Dikatakan Aris, anak-anak harus ditanamkan rasa cinta terhadap budaya bangsa dalam hal ini batik. Melalui teknik ecoprint, anak-anak lebih tertarik dan fokus membuat motif batik pada kain sepanjang lima meter yang dibentangkan tersebut.
Baca juga: Implementasi Pelajar Pancasila, Siswa SMPN 2 Ambarawa Ubah Sampah Kaleng Jadi Speaker Aktif
“Ini sekaligus melatih kemampuan motorik kasar dan motorik halus pada anak. Karena di batik ecoprint sendiri tekniknya dengan cara pounding atau dipukul-pukul,” urainya.
Sementara, Korwilcam Bidang Pendidikan Kecamatan Ambarawa, Sutejo mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, hal itu sebagai langkah positif mengenalkan budaya batik pada anak usia dini.
“Kami selalu mendukung kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan pendidikan anak untuk membentuk karakter sejak dini,” bebernya.
Sutejo menambahkan, hasil karya dari anak-anak tersebut hendaknya didokumentasikan dan dipublikasikan kepada masyarakat umum. Tujuannya agar khalayak umum mengetahui bahwa kepedulian terhadap warisan nusantara harus ditanamkan sejak dini.
“Semoga kegiatan ini bisa berkelanjutan. Tidak hanya di Gugus Kartini melainkan gugus-gugus yang lainnya,” harapnya. (Arief/Gistara)