JEPARA | GISTARA.com – Bawaslu Kabupaten Jepara menggelar sosialisasi partisipatif untuk mengajak generasi milenial ikut serta awasi Pemilu melalui Media Sosial. Kegiatan dilaksanakan di Palm Beach Bandengan, Selasa (22/11/22).
Kegiatan dihadiri ketua Bawaslu Jepara, Sujiantoko, Koordinatir Divisi (Kordiv). Pencegahan Partisipasi masyarakat (Parmas) dan Humas, Arifin, serta Kordiv. SDM Bawaslu Jepara, Abd Kalim. Hadir pula sebagai narasumber Santi Andriyani perwakilan Akademisi, serta
Zaenal Abidin selaku pegiat media sekaligus Pimpinan Redaksi (Pemred) Radar Kudus.
Adapun Peserta kegiatan adalah siswa siswi SMA di Kabupaten Jepara beserta guru pendamping.
Ketua Bawaslu Jepara, Sujiantoko menyebut, sejumlah pihak menilai partisipasi pemilih pemula pada Pemilu 2024 sangat penting. Mereka pun harus disiapkan sebelum mendekati Pemilu 2024. Terutama soal wawasan pengawasan Pemilu.
’’Sesegera mungkin kita harus memberi edukasi pengawasan. Karena Pemilu nanti bisa jadi kali pertama bagi mereka,’’ kata Sujiantoko
BACA JUGA: Ini Satu Partai yang Tak Ikut Diverifikasi KPU Jepara
Pemilih pemula di Kabupaten Jepara menjadi mayoritas pemilik suara pada Pemilu 2024. Berdasarkan data rekapitulasi Daftar Pemilih Berkelanjutan (DPB) periode Agustus 2022, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jepara, total pemilih di Jepara sebanyak 845.734 jiwa. Di antara mereka, sebanyak 34.940 orang merupakan pemilih pemula.
Santi andriyati menerangkan, Kenapa masyarakat menaruh harapan yang tinggi pada pemilih pemula terkait perbaikan demokrasi. Ia menilai Pemuda menjadi generasi penerus bangsa, menjadi tonggak demokrasi, selain itu mereka memiliki semangat dan motivasi serta masih memiliki daya juang tinggi.
“Apalagi generasi milenial sudah gandrung akan teknologi” terangnya.
Santi menilai, pemilih pemula bisa berperan dalam mengawasi Pemilu lewat media sosial (Medos). Mereka juga bisa berpartisipasi dengan membuat narasi positif untuk mengajak masyarakat ikut mengawasi Pemilu.
’’Mereka bisa lakukan banyak hal. Di medsos mereka bisa bikin postingan-postingan positif. Dan saya yakin mereka bisa lebih cerdas dalam mengawasi Pemilu. Tentu dengan caranya sendiri,’’ tutur Santi.
BACA JUGA: Bawaslu Kabupaten Semarang Dorong Keterlibatan Pemuda Awasi Pemilu Lewat Partisipasi Aktif
Sementara itu Narasumber kedua memaparkan pentingnya melakukan pengawasan media Pemilu melalui media sosial. Ia menerangkan, saat ini sebagian aktifitas kita dihabiskan di media sosial. Sehingga penting bagi generasi muda Intuk ikut serta mengawasi tahapan Pemilu meskipun dari layar hp.
“Saya tekankan ketika di Media sosial jangan sekedar upload, ketika ada pelanggaran maka langsung laporkan saja ke Bawaslu, ini penting, apalagi pemilu ini akan rawan terjadi pelanggaran” paparnya.
Ia juga mengingatkan pengguna anak muda agar memperhatikan etika di medsos. Sebab sedikit kesalahan bisa berurusan dengan hukum. Ia menyarankan, apabila terjadi pelanggaran Pemilu, alih alih mengeshare di medsos lebih baik lapor ke Bawaslu.
“Maka akan lebih aman jika anda melaporkan ke Bawaslu jangan asal upload saja takutnya nanti menimbulkan fitnah atau pencemaran nama baik, atau terkena UU ITE.” tandasnya. (Husni/Gistara)