UNGARAN | GISTARA.com – Ada pemandangan mencolok yang terlihat saat pelantikan Kepala Desa (Kades) hasil Pilkades Serentak Kabupaten Semarang yang digelar pada 30 Oktober 2022. Seorang perempuan tampak berdiri tegak lengkap dengan pakaian dinas upacara (PDU) Kades diantara puluhan laki-laki yang juga memenangi kontestasi itu.
Perempuan itu adalah Sarinah, Kades Jetak, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang yang berhasil menumbangkan empat rivalnya dalam Pilkades serentak Kabupaten Semarang. Kepada gistara.com ia menuturkan rasa syukur yang tak terhingga saat dinyatakan sebagai pemenang dalam kontestasi Pilkades bulan lalu.
“Untuk pertama saya mengucap rasa syukur kepada Allah SWT atas ridhonya sehingga saya terpilih menjadi Kepala Desa Jetak. Untuk selanjutnya sesuai dengan visi misi saya, ingin meneruskan program yang lebih baik lagi. Tentunya saya siap mengabdi tanpa ada janji-janji,” terangnya saat ditemui usai dilantik di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang, Selasa (6/12/2022).
BACA JUGA: Cuaca Ekstrem Kurangi Minat Pendakian Gunung Ungaran via Basecamp Mawar
Dikatakannya, di sisa-sisa tahun ini ia berharap bisa berjalan dengan kondusif aman, nyaman dan terhindar dari segala sesuatu yang tidak diinginkan.
“Jadi yang jelas, tujuan kami dari warga kembali ke warga. Apalagi di desa kami terdapat sejumlah potensi pertanian dan UMKM, itu yang akan kami kembangkan,” tuturnya.
Ia juga mengaku akan menjaga iklim kamtibmas Desa Jetak tetap kondusif. Caranya adalah dengan berupaya merangkul seluruh pihak untuk membangun desa.
“Tidak ada istilah kawan maupun lawan, semua adalah anak-anak saya. Jadi tidak ada batasan apapun,” ucapnya.
Sementara Bupati Semarang Ngesti Nugraha usai melantik sebanyak 24 Kades berpesan agar Kades yang sudah resmi dilantik bersama tim penggerak PKK segera bekerja melayani masyarakat.
BACA JUGA: Iriban, Cara Warga Desa Kenteng Rawat Mata Air
“Per hari ini silakan bekerja, layani masyarakat. Harus siap sedia setiap saat terutama bagi warga yang mempunyai kebutuhan mendesak,” katanya.
Ngesti juga mengingatkan jika APBDes 2022 sudah akan berakhir dalam waktu dekat. Oleh karena itu ia berharap kepada Kades yang baru untuk bisa melanjutkan program Kades sebelumnya.
“Dalam hitungan hari sudah berganti tahun, artinya Kades yang baru juga harus eksis melaksanakan program sesuai APBDes 2022 yang telah disusun,” ungkapnya.
Ngesti juga menyinggung perihal penghargaan dari KPK yang diterima oleh Desa Banyubiru sebagai Desa Antikorupsi TA 2022 dengan nilai tertinggi se-Indonesia. Hal itu patut dicontoh desa yang lain bagaimana menjaga integritas dalam pengelolaan keuangan dan pemberian layanan kepada masyarakat.
“KPK sudah menyentuh level desa. Artinya pelaksanaan APBDes harus sesuai ketentuan perundang-undangan yang ada,” tandasnya. (Arief/Gistara)