UNGARAN | GISTARA.com – Peringatan HUT ke-50 PDI Perjuangan (PDIP) tingkat Kabupaten Semarang ternodai oleh ulah orang tak dikenal (OTK). Pasalnya, puluhan bendera dan sejumlah MMT partai politik bernomor urut 3 itu dirusak OTK di beberapa lokasi yang berbeda.
Lokasi yang pertama ada di wilayah Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Ungaran Timur. Sedikitnya terdapat tiga titik yang menjadi lokasi perusakan, yakni sepanjang jalan dari kafe 4U ke arah exit tol Ungaran, ruas jalan MT Haryono Kalirejo dan depan Balai Kelurahan Kalirejo. Sedangkan lokasi yang kedua berada di Lingkungan Bugisan, Kelurahan Lodoyong, Kecamatan Ambarawa.
Dari laporan Kesbangpol Kabupaten Semarang menyebutkan, peristiwa itu diketahui pada Selasa (10/1/2023) sekitar pukul 05.00 WIB. Saat itu, Wido Laksono (52) yang merupakan Ketua Ranting PDIP Kalirejo melihat bendera PDIP di depan rumahnya sudah tidak ada, kemudian menyisir ke lokasi lain dan menemukan beberapa bendera tinggal tiangnya saja. Akhirnya ia melaporkan kejadian tersebut kepada DPC PDIP Kabupaten Semarang untuk ditindaklanjuti.
BACA JUGA: Pemilu 2024: Ribuan Pelamar Ikuti Seleksi PPS Kabupaten Semarang
Menanggapi hal itu, Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Semarang Bondan Marutohening menyesalkan kejadian tersebut. Pemasangan bendera itu dilakukan sejak tanggal 5 Januari 2023 dalam rangka HUT ke-50 PDIP. Mulai dari DPC hingga tingkat desa diperintahkan memasang bendera di beberapa lokasi, mulai dari tempat umum hingga rumah para kader partai.
“Ternyata ada laporan yang masuk ke saya bahwa terjadi perusakan dan pencopotan paksa bendera (PDIP). Jumlahnya belum dihitung secara pasti, yang jelas puluhan. Yang di Kalirejo sebenarnya ada bukti rekaman CCTV-nya, tapi saya belum mendapatkan,” ungkapnya saat dikonfirmasi di ruang pimpinan DPRD Kabupaten Semarang, Kamis (12/1/2023).
Untuk perusakan yang terjadi di wilayah Bugisan, lanjut Bondan, ada indikasi dirusak menggunakan senjata tajam berupa parang atau golok. Sebab, terlihat dari tiang bendera seperti bekas tebasan.
BACA JUGA: Berkat Bantuan Rekaman CCTV, Tiga ‘Tikus’ Spesialis Gedung Sekolah Berhasil Ditangkap Polisi
“Kalau melihat dua kejadian itu, ada unsur kesengajaan. Kami sangat menyayangkan hal itu,” terangnya.
Atas hal itu, pihaknya sudah membahasnya secara internal apakah perlu melaporkannya kepada pihak yang berwajib. Di sisi lain, ia juga telah berkoordinasi dengan Badan Kesbangpol Kabupaten Semarang untuk menelusuri rekaman CCTV yang ada di Kalirejo guna menemukan pelakunya.
“Harapan kami, peristiwa ini tidak terjadi lagi. Dikhawatirkan ada potensi konflik sehingga memancing suasana menjadi panas. Kalau memang ada yang keberatan dengan pemasangan (bendera), sampaikan saja langsung ke kami. Pasti akan kami tertibkan sendiri,” bebernya.
Ditanya apakah peristiwa itu ada kaitannya dengan tahun politik 2024, Bondan menambahkan pihaknya belum dapat menyimpulkan secara pasti.
“Tapi kalau memang tidak ada kepentingan politik, buat apa sampai merusak begitu,” pungkasnya. (Arief/Gistara)